finansial

Mengelola keuangan penting, terutama ketika bayi sudah lahir dalam keluarga. Biaya ekstra pasti tidak terelakkan lagi. Suami istri harus memiliki strategi mengelola keuangan keluarga setelah bayi lahir.
Senangnya, bayi sudah hadir di tengah–tengah Anda dan pasangan. Pasti banyak yang sudah dipersiapkan. Siap mental, siap fisik dan juga siap dalam hal financial. Semua itu harus dipersiapkan dengan matang. Kehadiran bayi sebagai anggota baru di tengah keluarga pastilah menambah pengeluaran rutin kita.

Satukan pendapatan. Pastinya terdapat perbedaan pengelolaan keuangan ketika belum menikah dan setelah menikah (apalagi dengan kehadiran bayi). Ada tips dari Ahli perencanaan keuangan, Dr. Adler Haymans Manurung, yang juga Direktur Pengelolaan Investasi di salah satu perusahaan sekuritas.


Beli yang terjangkau. “Sesuaikanlah kebutuhan anak dengan kemampuan keuangan orang tua. Misalnya saja, orang tua bisa cermat memilih susu formula yang  harganya terjangkau dengan kandungan gizi yang tak kalah baik dengan susu formula berharga mahal. Anda harus pintar memilah-milah pengeluaran," ucap Adler.


Yakin ada rezeki. Selain itu Adler menambahkan bahwa para orang tua muda ini haruslah punya keyakinan mengenai rezeki yang akan mereka terima. “Tak perlu takut uang Anda habis karena ada anak. Percaya bahwa Tuhan senantiasa memberi rezeki. Tinggal bagaimana cara Anda memilah-milah pengeluaran dan konsisten terhadap pengelolaan keuangan keluarga ini,” tutur Adler.


Hilangkan yang tidak penting. Adler menyarankan sebaiknya pasangan muda meniadakan penggunaan kartu kredit. “Bila gaji Anda masih terasa pas-pasan, ada baiknya menghilangkan penggunaan kartu kredit karena menjadikan Anda  penghutang. Tetapi bila gaji Anda besar, tak apa-apa menggunakan kartu kredit ini karena Anda bisa ‘memainkannya’.

Bagaimana kini sudah tidak bingung lagi kan?

0 komentar